Sanjungan Media Vietnam setelah Timnas Indonesia U-17 Lolos ke Piala Dunia U-17 2025: “Kejutan yang Menggetarkan Asia!”
Mponix - Kuala Lumpur, 8 April 2025 – Sejarah kembali tercipta. Timnas Indonesia U-17 resmi memastikan tempat di ajang paling bergengsi level usia muda dunia, Piala Dunia U-17 2025, setelah menumbangkan Korea Selatan U-17 dan menempati posisi dua besar Grup C Piala Asia U-17 2025. Kemenangan ini tidak hanya membanggakan publik Indonesia, tetapi juga menjadi bahan sanjungan berbagai media di Asia Tenggara, khususnya dari Vietnam.
Media-media Vietnam menyebut performa Garuda Muda sebagai “ledakan mengejutkan”, “kisah inspiratif dari tim yang diremehkan”, bahkan ada yang menyebutnya sebagai “kebangkitan kekuatan sepak bola Asia Tenggara yang sesungguhnya”.
Lolosnya Timnas Indonesia U-17: Sebuah Cerita Epik
Kemenangan 2-1 atas Korea Selatan di laga pamungkas grup menjadi momen krusial bagi Indonesia. Dua gol dari Evandra Florasta dan Arkhan Mufid memastikan langkah Indonesia ke perempat final sekaligus tiket otomatis ke Piala Dunia U-17, karena AFC memberi jatah empat besar ke turnamen dunia tersebut.
Keberhasilan ini bukan sekadar skor, melainkan simbol pertumbuhan. Indonesia mampu membungkam tim kuat seperti Korea Selatan, menahan Suriah, dan menumbangkan Yaman dengan meyakinkan. Media Vietnam pun tak tinggal diam.
Media Vietnam: “Vietnam Harus Belajar dari Indonesia”
Salah satu media olahraga terbesar Vietnam, Bongdaplus.vn, menyebut bahwa kemajuan Timnas Indonesia U-17 menjadi bukti bahwa sepak bola Asia Tenggara telah berubah.
“Indonesia tidak hanya lolos ke Piala Dunia U-17, tapi mereka melakukannya dengan permainan yang meyakinkan. Mereka bermain menyerang, berani menekan tim kuat seperti Korea Selatan, dan menunjukkan kedisiplinan luar biasa. Vietnam harus belajar dari bagaimana Indonesia membina pemain muda mereka.”
“Garuda Meledak di Asia” – Headline VnExpress Sport
VnExpress, media arus utama Vietnam, memberikan ruang besar di laman depan mereka untuk menyampaikan kekaguman terhadap pencapaian Garuda Muda. Dalam artikel berjudul “Garuda Meledak di Asia”, mereka menulis:
“Tim muda Indonesia tampil seperti tim yang telah dibentuk sejak bertahun-tahun, dengan struktur permainan yang rapi, transisi cepat, dan daya juang tinggi. Mereka bukan hanya beruntung, mereka memang layak lolos.”
Artikel itu juga memuji pelatih kepala Indonesia U-17, Bima Sakti, yang disebut berhasil membentuk skuad dengan identitas jelas.
“Bima Sakti tampak memahami sepak bola usia muda Asia. Ia tidak bermain aman, ia memberi ruang anak-anak muda itu untuk bermain ekspresif namun tetap terorganisasi.”
Puji Talenta Individu: Evandra Florasta dan Dafa Aditama Disorot
Banyak media Vietnam memberi perhatian khusus pada performa Evandra Florasta, penyerang muda yang mencetak 3 gol dalam fase grup, termasuk gol penting ke gawang Korea Selatan. VnExpress menyebut Evandra sebagai “pemuda dengan naluri pembunuh seperti Son Heung-min muda”.
Sementara itu, Dafa Aditama juga tak luput dari sorotan. Bongdaplus menyebutnya sebagai pemain paling kreatif Indonesia sepanjang turnamen, menyamakan visinya di lapangan dengan Nguyen Quang Hai muda.
“Evandra dan Dafa membuktikan bahwa Indonesia kini punya fondasi kuat di usia muda. Mereka bukan produk instan, tapi hasil pembinaan yang terarah.”
Perbandingan dengan Timnas Vietnam U-17: “Indonesia Kini Lebih Siap”
Mponix Login - Media seperti Zingnews.vn bahkan membandingkan langsung perkembangan tim muda Vietnam dan Indonesia. Dalam artikel opini panjang, mereka menulis:
“Vietnam U-17 harus berkaca. Kami tereliminasi di fase grup, sementara Indonesia justru lolos dengan permainan menawan. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia secara sistematis memperbaiki program Elite Pro Academy, liga usia muda, dan mengirim pelatih muda ke Eropa. Hasilnya kini bisa dilihat.”
Zing juga menggarisbawahi bahwa Indonesia berani membuka diri terhadap pemain diaspora, yang memberikan tambahan kualitas teknis tanpa menghilangkan semangat lokal.
Suporter Vietnam Turut Mengapresiasi
Di media sosial, banyak fans Vietnam turut mengucapkan selamat kepada Indonesia. Beberapa komentar dari fans di forum VNFootball menyebut:
“Selamat Indonesia! Kami kecewa dengan tim kami, tapi kalian pantas ke Piala Dunia.”
“Main kalian penuh gairah dan berani. Kalian mewakili ASEAN dengan sangat baik.”
“Saya yakin Indonesia akan mengejutkan dunia di Piala Dunia nanti. Jangan kalah mental!”
Dari Rival Menjadi Inspirasi
Hubungan rivalitas antara sepak bola Vietnam dan Indonesia bukan hal baru. Namun kali ini, yang terjadi justru respek dan kekaguman. Beberapa jurnalis Vietnam secara terbuka menyebut Indonesia sebagai contoh baru ASEAN.
Nguyen Tuan Anh, analis sepak bola di saluran TV VTVCab, menyampaikan di salah satu program andalannya:
“Sepak bola Vietnam sempat memimpin ASEAN di usia muda dan senior. Tapi kini, Indonesia telah menyusul bahkan melampaui. Mereka punya talenta, keberanian, dan mentalitas juara. Kami perlu refleksi dan reformasi.”
Reaksi Pelatih Vietnam: “Kita Tertinggal dalam Pembinaan”
Mponix Daftar - Pelatih kepala Vietnam U-17, Pham Minh Duc, mengakui keunggulan Indonesia usai timnya tersingkir lebih awal. Dalam konferensi pers usai pertandingan terakhir grup, ia mengatakan:
“Indonesia kini punya akademi kuat, liga usia muda yang terstruktur, dan mereka berani mempercayakan generasi muda tampil di panggung besar. Kami harus mengejar ketertinggalan itu.”
Minh Duc juga memuji keberanian pelatih Indonesia dalam melakukan rotasi dan memberi kepercayaan pada pemain yang belum banyak pengalaman internasional.
Langkah Besar Garuda Muda: Potensi di Piala Dunia U-17
Setelah lolos ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar pada November mendatang, Indonesia bergabung dengan tim-tim kuat dunia seperti Brasil, Spanyol, Prancis, Jepang, dan Argentina.
Media Vietnam menyebut bahwa Indonesia punya potensi untuk tidak hanya sekadar hadir, tapi juga mencetak sejarah.
“Mereka sudah melalui grup maut. Mengalahkan Korea Selatan bukan hal biasa. Kalau mereka terus berkembang hingga November, Indonesia bisa melangkah ke babak knockout di Qatar.”
Perlu Dukungan Lebih dari Pemerintah dan PSSI
Meski menuai pujian, media Vietnam juga memberikan catatan. Mereka menilai bahwa kesuksesan ini harus dijaga dan dikembangkan lebih lanjut. Dukungan dari federasi, pemerintah, dan klub-klub lokal menjadi faktor penting agar performa Timnas U-17 tidak hanya sesaat.
“Indonesia harus belajar dari Vietnam di masa lalu. Kami sukses di usia muda tapi gagal mempertahankan fondasi. Jangan biarkan momentum ini hilang.”
Respons dari Indonesia: Bangga Tapi Tetap Rendah Hati
Pelatih Bima Sakti dalam pernyataannya tetap merendah. Ia mengucapkan terima kasih atas semua dukungan, termasuk dari negara tetangga.
“Kami senang bisa mengharumkan nama Indonesia. Kami juga menghargai dukungan dari rekan-rekan di Asia Tenggara. Ini kemenangan untuk kawasan juga, bukan hanya Indonesia.”
Pemain seperti Evandra juga menyatakan bahwa mereka masih lapar dan ingin memberikan kejutan lebih besar di level dunia.
Kesimpulan: Garuda Muda Jadi Inspirasi ASEAN
Mponix Register - Lolosnya Timnas Indonesia U-17 ke Piala Dunia bukan sekadar prestasi, tapi simbol kebangkitan sepak bola Indonesia. Media Vietnam yang selama ini menjadi cermin kompetitor, kini menjadi cermin pencapaian.
Sanjungan dari negara rival menunjukkan bahwa pencapaian ini nyata dan diakui. Kini, tugas Indonesia adalah menjaga semangat, menyiapkan persiapan matang, dan terus membina generasi muda agar Garuda tak hanya terbang di Asia, tapi juga di dunia.